Susunan masyarakat berdasarkan kekerabatan dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut:
a. Garis Keturunan Bapak (Patrilineal)
Susunan masyarakat yang patrilineal, menarik garis keturunan selalu dihubungkan dengan bapak. Hak waris hanya diberikan kepada anggota-anggota kerabat laki-laki, terutama anak laki-laki. Bagi masyarakat patrilineal, laki-laki mendapat penghargaan dan penghormatan lebih tinggi dari pada kaum wanita. Di Indonesia, sistem kekerabatan patrilineal dianut oleh Suku Batak.
b. Garis Keturunan Ibu (Matrilineal)
Masyarakat genealogis menarik keturunan hanya dihubungkan dengan ibu. Anak-anak menjadi hak ibu, termasuk dalam kekerabat- an ibu. Setelah perkawinan pengantin menetap di pusat kediaman kerabat istri. Sistem waris diturunkan kepada anggota kerabat perempuan dan kedudukan sosial perempuan lebih tinggi dari pada laki-laki. Akan tetapi, lelaki tetap berperan sebagai pengelola waktu, harta, usaha, dan adat keluarga. Sistem matrilineal di Indonesia dianut oleh suku bangsa Minangkabau. Pada suku Minangkabau laki-laki berperan sebagai pengelola harta dan adat yang disebut mamak (paman).
SISTEM KEKERABATAN DI BALI
Sistem Kekerabatan di Bali Masyarakat Bali menganut sistem kekerabatan patrilineal. Dalam sistem ini, anak yang lahir dari perkawinan akan mengikuti garis keturunan bapak. Angraini dan Gunawijaya dalam artikel yang berjudul “Hukum Adat Kekeluargaaan dan Kewarisan di Bali” yang terbit di Pariksa - Jurnal Hukum Hindu STAHN Mpu Kuturan Singaraja (Vol. 2, No.2, 2020) menyatakan bahwa sistem kekerabatan patrilineal sangat bergantung pada sistem perkawinan "jujur". Dalam sistem ini, proses melamar dilakukan oleh pihak laki-laki pada pihak perempuan. Setelah menikah, pihak isteri akan mengikuti kedudukan dan kediaman suami. Perkawinan yang tidak diperbolehkan di Bali adalah perkawinan antara saudara perempuan suami dengan saudara laki-laki istri. Jika perkawinan tersebut terjadi, maka akan menimbulkan bencana (panes). Terdapat bermacam-macam cara perkawinan yang dilakukan di Bali, yaitu ngerodod, memadik, jejangkepan, nyangkring, ngodalin, tetagon, ngunggahin, dan melegandang. Dari beragam cara perkawinan tersebut, yang paling sering dilakukan adalah cara untuk meminang perempuan di Bali, yakni dengan cara memadik dan mrangkat. Cara memadik atau ngindih dilakukan dengan meminang perempuan. Sementara itu, mrangkat atau ngerorod dilakukan dengan melarikan perempuan untuk dinikahi. Baca juga: Mengenal Kebudayaan Suku Batak: Sistem Kekerabatan hingga Agama.
SISTEM KEKERABATAN SUKU BATAK
Suku Batak cukup dikenal memiliki sistem kekerabatan yang sangat unik. Berikut dibawah ini kami rangkum dari berbagai sumber penjelasan lengkap mengenai sistem kekerabatan suku Batak. Siapa sih yang tidak mengenal dengan suku Batak? Tentunya, sudah banyak sekali masyarakat yang mengenalnya. Orang yang berasal dari suku Batak dikenal dengan ulet, kreatif, tegas dan berani. alam kehidupannya, suku Batak ini menganut sistem kekerabatan tersendiri. Mungkin, cukup berbeda dari masyarakat biasanya. Dalam menjalani kehidupan, manusia tentu tidak bisa sendirian. Melainkan, harus membutuhkan bantuan dari orang lain. Sistem kekerabatan dalam hal adat bisa menjadi pilihannya. Termasuk bagi suku Batak yang memiliki pilihan tersendiri dalam sistem kekerabatannya. Ingin tahu lebih jelasnya mengenai sistem kekerabatan suku Batak? Simak selengkapnya ada pada artikel dibawah ini.
Apa Sistem Kekerabatan Suku Batak?
Mungkin, banyak dari anda yang bertanya sebenarnya apa sistem kekerabatan dari suku Batak ini. Jadi, untuk sistem yang dianut oleh suku Batak yaitu menghitung garis keturunan secara patrilineal. Memperhitungkan anggota keluarga dari garis keturunan sang ayah. Jadi, bagi orang Batak laki-laki sangatlah diperlukan. Karena, jika tidak ada seorang laki-laki maka marga tersebut akan punah. Jadi, tidak heran jika anak laki-laki terkadang lebih banyak diperhatikan pada suku ini. Tetapi, untuk tanggung jawab yang diberikan sudah pasti lebih besar. Karena, akan banyak sekali tanggung jawab yang dipegang. Hanya jiwa kuat yang mampu untuk menjalankannya.
Falsafah Dalam Sistem Kemasyarakatan
Masyarakat dari suku Batak memiliki falsafah, yaitu asas serta struktur dan sistem dalam kemasyarakatannya. Dalam hal ini, untuk kemasyarakatan yaitu berkaitan dengan marganya. Berikut untuk falsafah yang ada:
- Hula-Hula
Posisi yang paling dihormati dalam sebuah marga yaitu Hula-Hula. Posisi ini paling dihormati baik dalam pergaulan, adat istiadat ataupun yang lainnya. Untuk hal ini, posisi yang diberikan memang lebih tinggi dibandingkan dengan baru. Jadi, para masyarakat suku Batak harus memahami dengan benar mengenai hal ini. Hula hula memiliki tanggung jawab yang begitu tinggi. Karena, berkaitan langsung dengan keberlangsungan dari marga. Jadi, sangat penting untuk bisa memahami dengan benar dalam sistem kekerabatan ini.
- Dongan Tubu
Dongan tubu atau biasa dikenal dengan Dongan sabutuha yaitu saudara laki-laki dalam satu marga. Jadi, secara umumnya merupakan satu kandungan dari ibu yang sama. Saling berdekatan dan membutuhkan satu sama dengan lainnya. Meskipun, memang kerap kali terjadi hal yang memang menyebabkan kurang rukun. Meskipun begitu, tetap jika terdapat masalah maka akan tetap dibantu. Karena, jiwa kesatuannya tidak bisa terbelah menjadi dua. Terutama, dalam satu marga maka akan saling membantu satu sama dengan lainnya.
- Boru Batak
Boru atau dikenal dengan anak baru, merupakan posisi yang paling rendah. Karena, memang merupakan keluarga lain yang baru saja bergabung. Meskipun, untuk fungsinya sendiri sebagai pelayan. Namun, alangkah baiknya untuk tidak dilakukan dengan tidak baik. Sebaliknya, justru harus diperlakukan dengan baik. Karena, dalam sistem kekerabatan ini memiliki konsep yang umum. Setiap orang bisa saja menempati posisi yang berbeda. Namun, sudah pasti semuanya akan merasakan posisi tertinggi pada waktunya nanti. Sistem ini memungkinkan untuk dapat lebih menghargai keluarganya dengan begitu baik.
Bacalah informasi tentang sistem kekerabatan pada teks di atas kemudian catatlah perbedaannya pada buku tulis kalian!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar