Senin, 15 Januari 2024

KARYA FIKSI

KARYA FIKSI


Karya fiksi adalah sebuah karya yang bersumber dari imajinasi, khayalan, dan perasaan penulis. Jadi, karya fiksi enggak benar-benar terjadi.

Ada beberapa ciri-ciri karya fiksi yang membuatnya berbeda dengan karya sastra lain, yaitu:

- Bersifat rekaan atau hasil dari imajinasi pengarang
- Ada kebenaran yang relatif dan enggak mutlak
- Umumnya memakai bahasa dengan sifat konotatif dan bukan sebenarnya
- Tak memiliki sistematika baku
- Umumnya menyasar pada emosi dan perasaan dari pembaca, bukan pada logika

Saat membaca sebuah karya fiksi, ada beberapa hal yang membuat kita menyukainya.

Misalnya saja tokoh-tokohnya, latar cerita, jalan cerita, atau bahkan sudut pandang yang digunakan.

Nah, hal-hal ini disebut dengan unsur cerita.

A. Unsur-unsur Karya Fiksi

Kali ini, kita akan mempelajari unsur karya fiksi.

Hal ini merupakan materi dari pelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa kelas VIII SMP.

Unsur-unsur dalam karya fiksi ini yang akan membentuk karya tersebut.

Cara penulis menuliskan unsur-unsur tersebut jadi penentu bagus tidaknya sebuah cerita.

Yuk, sekarang kita cari tahu lebih lanjut tentang 5 unsur dalam karya fiksi!

1. Tokoh cerita

Tokoh cerita adalah semua tokoh yang ada di dalam sebuh cerita tersebut.

Dalam sebuah cerita, ada tokoh utama yang paling sering muncul dan jadi tokoh paling penting.

Lalu, ada juga tokoh pendukung yang biasanya membantu tokoh utama dan meramaikan cerita.

2. Latar cerita

Latar cerita merupakan tempat dan waktu terjadinya sebuah cerita.

Misalnya saja, sebuah karya fiksi yang berlatar di sebuah negeri dongeng pada tahun 1890.

3. Tema cerita

Tema adalah pokok pikiran atau dasar cerita yang dipercakapkan dan dipakai sebagai dasar mengarang.

Sederhananya, tema cerita adalah unsur pokok, yang merupakan dasar atau ide dari sebuah cerita.

4. Alur cerita

Alur cerita adalah jalan dari sebuah cerita, biasanya disebut juga sebagai plot.

Alur cerita berisi rangkaian kejadian yang dihadapi tokoh cerita dari awal sampai akhir.

Misalnya saja alur cerita dari tokoh Si Kerudung Merah, dari ia berangkat ke rumah nenek, sampai ia selamat dari serigala.

Ada 3 macam alur dalam sebuah karya fiksi, yaitu:

a. Alur maju: diawali cerita kejadian masa kini dengan konflik datar, pada bagian tengah konflik makin menanjak, dan diakhiri klimaks serta penyelesaian di akhir cerita.

b. Alur mundur: dibuka dengan penceritaan kejadian masa lampau di awal cerita dan diselesaikan dengan konflik pada masa kini.

c. Alur campuran (maju-mundur): alur yang mencampurkan kisah kejadian masa kini dan masa lalu secara bergantian.

5. Sudut pandang

Sudut pandang disebut juga point of view.

Ini adalah arah pandang pengarang dalam menyampaikan sebuah karya fiksi, Kids.

Ada bebrapa jenis sudut pandang, yaitu sudut pandang orang pertama, kedua, ketiga, dan campuran.

Nah, itulah unsur pembentuk karya fiksi, mulai dari tokoh cerita, latar, tema, alur, sampai sudut pandang.


B. Pengertian Cerpen 

Cerpen merupakan cerita atau kisah alur hidup manusia dalam bentuk tulisan yang ringkas dan jelas. 

Cerpen yang biasa juga dinamakan dengan prosa atau karangan fiksi, memiliki isi pengisahan yang hanya berfokus pada sebatas satu permasalahan atau konflik. Secara singkatnya, jalan cerita pendek hanya berpusat pada satu konflik saja. Dengan demikian tokoh yang ditampilkan juga terbatas antara 3 sampai 5 orang. 

C. Ciri-ciri cerpen 

Memiliki jumlah kata tidak lebih dari 10.000 kata. 

Memiliki proporsi penulisan yang lebih singkat dibandingkan dengan novel.

Kebanyakan mempunyai isi cerita yang menggambarkan kehidupan sehari-hari.

Tidak mencerminkan semua kisah tokohnya, karena dalam cerpen yang dikisahkan hanyalah intinya saja. 

Tokoh yang diceritakan dalam cerpen mengalami sebuah konflik sampai pada tahap penyelesaiannya. 

Pemilihan katanya sederhana sehingga memudahkan para pembaca untuk memahaminya. Bersifat fiktif. 

Menceritakan satu kejadian saja dan menggunakan alur cerita tunggal dan lurus.

Membacanya tidak membutuhkan waktu yang lama.

Memberikan pesan dan kesan yang sangat mendalam sehingga pembaca akan ikut merasakan kesan dari cerita tersebut.

Unsur pembangun cerpen

1. Unsur intrinsik 

Unsur intrinsik adalah unsur pembangun cerpen yang berasal dari dalam cerpen itu sendiri. Unsur intrinsik cerpen terdiri atas: 

  • Tema merupakan ide atau gagasan dasar yang melatarbelakangi keseluruhan cerita yang ada dari cerpen. Tema memiliki sifat umum dan general yang dapat diambil dari lingkungan sekitar, permasalahan yang ada di masyarakat, kisah pribadi pengarang sendiri, pendidikan, sejarah, perjuangan romansa, persahabatan dan lain-lain.
  • Penokohan merupakan cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokohtokoh dalam cerita.
  • Alur merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat ataupun bersifat kronologis. Pola pengembangan cerita suatu cerpen beragam. Pola-pola pengembangan cerita harus menarik, mudah dipahami, dan logis. Jalan cerita suatu cerpen kadang-kadang berbelit-belit dan penuh kejutan, juga kadang-kadang sederhana.
  • Latar atau setting meliputi tempat, waktu, dan peristiwa yang digunakan dalam suatu cerita. Latar dalam suatu cerita bisa bersifat faktual atau bisa pula yang imajinatif. Latar berfungsi untuk memperkuat atau mempertegas keyakinan pembaca terhadap jalannya suatu cerita.
  • Gaya Bahasa dalam cerita, penggunaan bahasa berfungsi untuk menciptakan suatu nada atau suasana persuasif serta merumuskan dialog yang mampu memperlihatkan hubungan dan interaksi antara sesama tokoh. Kemampuan sang penulis mempergunakan bahasa secara cermat dapat menjelmakan suatu suasana yang berterus terang. 
  • Sudut pandang merupakan strategi yang digunakan oleh pengarang cerpen untuk menyampaikan ceritanya. Baik itu sebagai orang pertama, kedua, ketiga. Bahkan acapkali para penulis menggunakan sudut pandang orang yang berada di luar cerita.
  • Amanat merupakan pesan yang hendak disampaikan pengarang. Amanat dalam cerpen umumnya bersifat tersirat. Kehadiran amanat, pada umumnya tidak bisa lepas dari tema cerita. Misalnya, tema cerita itu tentang perjuangan kemerdekaan, amanat cerita itu pun tidak jauh dari pentingnya mempertahankan kemerdekaan.

2. Unsur ekstrinsik 

Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur cerpen yang berada di luar karya sastra. Akan tetapi, secara tidak langsung unsur ini mempengaruhi proses pembuatan suatu cerpen. Unsur ekstrinsik cerpen terdiri atas: 

  1. Latar belakang masyarakat. Yang termasuk dalam latar belakang masyarakat adalah ideologi negara, kondisi politik, kondisi sosial dan kondisi ekonomi. 
  2. Latar belakang penulis. Yang termasuk dalam latar belakang penulis adalah riwayat hidup penulis, kondisi psikologis dan aliran sastra penulis.
  3. Nilai yang terkandung dalam cerpen Nilai yang merupakan unsur ekstrinsik adalah nilai agama, nilai sosial, nilai agama dan lainlain. 

E. Kaidah Kebahasaan Cerpen 
Kaidah kebahasaan teks cerpen adalah seperti berikut. 
  1. Banyak menggunakan kalimat bermakna lampau, yang ditandai oleh fungsi-fungsi keterangan yang bermakna kelampauan, seperti ketika itu, beberapa tahun yang lalu, telahterjadi. 
  2. Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis). Contoh: sejak saatitu,setelah itu, mula-mula, kemudian.
  3. Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi, seperti menyuruh, membersihkan, menawari, melompat, menghindar. 
  4. Banyak menggunakan kata kerja yang menunjukkan kalimat tak langsung sebagai cara menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengarang. Contoh: mengatakan bahwa, menceritakan tentang, mengungkapkan, menanyakan, menyatakan, menuturkan. 
  5. Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh. Contoh: merasakan,menginginkan, mengarapkan, mendambakan, mengalami.
  6. Menggunakan banyak dialog. Hal ini ditunjukkan oleh tanda petik ganda (“….”) dan kata kerja yang menunjukkan tuturan langsung. Contoh: Alam berkata,“Jangan diam saja, segera temui orang itu!”.  “Di mana keberadaan temanmu sekarang?” tanya Ani pada temannya. “Tidak. Sekali saya bilang, tidak!” teriak Lani.  
  7. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language) untuk menggambarkan tokoh, tempat, atausuasana. Contoh: Segala sesuatu tampak berada dalam kendali sekarang: Bahkan, kamarnya sekarang sangat rapi dan bersih. Segalanya tampak tepat berada di tempatnya sekarang, teratur rapi dan tertata dengan baik. Ia adalah juru masak terbaik yang pernah dilihatnya, ahli dalam membuat ragam makanan Timur dan Barat ‘yang sangat sedap’. Ayahnya telah menjadi pencandu beratnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HIDROPONIK

 Pengertian Hidroponik Serta Kelebihan dan Kekurangan Pengertian Hidroponik Hidroponik adalah sistem pertanian modern atau budidaya tanaman ...