Pengertian Konotasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konotasi adalah tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada diri seseorang ketika ia sedang berhadapan dengan sebuah kata.
Makna konotasi merupakan suatu jenis makna dimana stimulus dan respons mengandung nilai-nilai emosional. Makna ini bisa muncul karena pembicara ingin mengungkapkan perasaan setuju, tidak setuju, senang, tidak senang dan sebagainya kepada pendengar atau pembicara.
Tentunya, pemilihan kata konotasi haruslah hati-hati dan jangan sampai salah memilih kata. Misalnya, kata ‘kurus-kering’ untuk menggantikan kata ‘ramping’, dalam sebuah konteks yang saling melengkapi, kesalahan semacam ini sangat mudah diketahui. Namun, akan sulit jika perbedaan makna antara kata-kata yang bersinonim, tetapi memiliki perbedaan arti yang besar dalam konteks tertentu.
Penggunaan konotasi ini sendiri sering dijumpai pada sebuah cerpen, pantun, puisi, lagu, atau beberapa karya seni terutama karya sastra lainnya. Konotasi juga bertujuan untuk memperindah sebuah kalimat ungkapan.
Agar kamu tidak bingung dan lebih mudah dalam memahami kata konotasi, maka bisa simak contoh kata konotasi di bawah ini.
- Rini adalah anak yang ringan tangan dan baik. Kata ‘ringan tangan’ bermakna anak yang rajin dan suka menolong.
- Mutiara merupakan anak emas dalam keluarganya. Kata ‘anak emas’ memiliki makna anak yang paling disayang.
- Karena besar kepala, Reni dijauhi oleh teman-temannya. Kata ‘besar kepala’ memiliki makna sombong.
Perbedaan Konotasi dan Denotasi
Jika pernah mendengar kata konotasi pasti grameds juga akan mengenal apa yang dimaksud dengan denotasi. Mungkin beberapa orang akan kesulitan untuk membedakan kedua hal ini. Namun, keduanya memiliki perbedaan yang sangat bisa dilihat secara langsung.
Denotasi adalah makna yang sebenarnya. Denotasi berarti juga makna apa adanya yang melekat pada sebuah objek. Dengan kata lain, denotasi memiliki makna asli, tidak menimbulkan rasa baik itu negatif maupun positif, dan memiliki sifat yang umum.
Selain itu, denotasi juga memiliki makna yang eksplisit dan objektif berdasarkan objek yang dilihat dan ditangkap panca indera manusia.
Jadi, secara sederhana, kata konotasi bermakna tidak sebenarnya dan kata denotasi bermakna sebenarnya.
Contoh Kata Denotasi
sumber : pixabay.com
Jika sebelumnya sudah diberikan contoh kata konotasi, maka agar kamu mudah membedakannya, maka kamu juga perlu mengetahui beberapa contoh kata denotasi.
- Cuaca siang ini terasa sangat panas. Kata ‘panas’ memiliki makna suhu yang tinggi.
- Kaca itu jatuh dan hancur lebur. Kata ‘hancur lebur’ memiliki makna rusak menjadi pecahan kecil-kecil.
- Boni memetik buah rambutan yang masih hijau. Kata ‘hijau’ memiliki makna muda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar